PENGRTIAN PERENCANAAN
Pengertian Perencanaan adalah cara berpikir mengenai
persoalan-persoalan sosial dan ekonomi, terutama berorientasi pada masa datang,
berkembang dengan hubungan antara tujuan dan keputusan – keputusan kolektif dan
mengusahakan kebijakan dan program.
Beberapa ahli lain merumuskan perencanaan
sebagai mengatur sumber-sumber yang langka secara bijaksana dan merupakan
pengaturan dan penyesuaian hubungan manusia dengan lingkungan dan dengan waktu
yang akan datang. Definisi lain dari perencanaan adalah pemikiran
hari depan, perencanaan berarti pengelolaan, pembuat keputusan, suatu prosedur
yang formal untuk memperoleh hasil nyata, dalam berbagai bentuk keputusan
menurut sistem yang terintegrasi.
Menurut Wilson, Pengertian Perencanaan
merupakan salah satu proses lain, atau merubah suatu keadaan untuk mencapai
maksud yang dituju oleh perencanaan atau oleh orang/badan yang di wakili oleh
perencanaan itu. Perencanaan itu meliputi : Analisis, kebijakan dan rancangan.
Ciri-ciri pokok dari perencanaan umum mencakup serangkaian tindakan berurutan
yang ditujukan pada pemecahan persoalan-persoalan di masa datang dan semua
perencanaan mencakup suatu proses yang berurutan yang dapat di wujudkan sebagai
konsep dalam sejumlah tahapan.
Karena tindakannya berurutan, berarti ada tahapan
yang dilalui dalam perencanaan, antara lain :
1.Identifikasi Persoalan;
2.Perumusan tujuan umum
dan sasaran khusus hingga target-target yang kuantitatif;
3.Proyeksi keadaan di masa akan datang;
4.pencarian dan penilaian berbagai alternative;
5.penyusunan rencana terpilih.
Syarat-Syarat perencanaan yang baik :
- Logis, masuk akal;
- Realistik, nyata;
- Sederhana;
- Sistematik dan ilmiah;
- Obyektif;
- Fleksibel;
- Manfaat;
- Optimasi dan efisiensi.
Syarat-syarat perencanaan tersebut ada karena :
- Limitasi dan kendala;
- Motivasi dan dinamika;
- Kepentingan bersama;
- Norma-norma tertentu.
Faktor-faktor dasar perencanaan :
- Sumber daya (alam, manusia, modal, teknologi);
- Idiologi dan falsafah;
- Sasaran dari tujuan pembangunan;
- Dasar Kebijakan;
- Data dan metode;
- Kondisi lingkungan, sosial, politik dan budaya.
Perencanaan merupakan hal yang harus kita pahami
ketika belajar mengenai Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK).
Tanpa memahami makna dari perencanaan itu sendiri, perencanaan suatu wilayah
atau kota tidak akan berjalan dengan lancar.
Itulah catatan kuliah penulis tentang Pengertian atau definisi Perencanaan disertai dengan ciri - ciri, syarat, tahapan dan faktor perencanaan. Catatan berikutnya adalah tentang Paradigma Perencanaan dan Model - Model Perencanaan, Jenis Perencanaan serta landasan rasional perlunya perencanaan.
Itulah catatan kuliah penulis tentang Pengertian atau definisi Perencanaan disertai dengan ciri - ciri, syarat, tahapan dan faktor perencanaan. Catatan berikutnya adalah tentang Paradigma Perencanaan dan Model - Model Perencanaan, Jenis Perencanaan serta landasan rasional perlunya perencanaan.
Perencanaan terjadi pada semua kegiatan. Perencanaan
merupakan proses awal dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara
pencapaiannya. Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena dalam
kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila dibandng dengan
fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan. Dimana fungsi-fungsi manajemen tersebeut sebenatnya hanya merupakan
pelaksanaan dari hasil sebuah perencanaan
Berikut ini adalah pengertian dan definisi
perencanaan:
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak
pernah berakhir. Apabila sebuah rencana telah ditetapkan, maka dokumen
menyangkut perencanaan terkait harus diimplementasikan Perencanaan adalah
pemilihan sekumpulan kegiatan dan pengambilan keputusan tentang "apa yang
harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
1.
DEACON; Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang
bersifat pokok, yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan
menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2.
DRUCKER Perencanaan adalah suatu proses yang diorganisasi dan
dilaksanakan secara sistematis dengan emnggunakan pengetahuan yang ada sesuai
keputusan yang telah ditetapkan bersam
3.
GOETZ; Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari
berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk
mencapai tujuan.
4.
ANONIM; Perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang disusun
secara sistematis untuk mencapai yujuan yang telah ditetapkan . diputuskan
bersama
5.
GEORGE PICKETT & JOHN J. HANLON; Perencanaan adalah proses
menentukan bagaimana mencapai suatu tujuan begitu tujuan itu ditetapkan
6.
STONER ; Perencanaan adalahproses menetapkan sasaran dan
tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi. Perencanaan adalah proses
menetapkan sasaran atau tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan
(goal) tersebut
7.
CUNINGHAM; Perencanaan adalah menyelesi dan menghubungkan
pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan
tujuan memvisualisasi dan emformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang
diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan
dalam penyelesaian
8.
HUSEIN UMAR; Perencanaan merupakan kegiatan atau proses membuat
rencana yang kelak dipakai perusahaan dalam rangka melaksanakan pencapaian
tujuannya
Pengertian perencanaan
Dalam proses manajemen, yang menjadi titik awalnya adalah
perencanaan. Jadi perencanaan sebagai awal kita melakukan proses manajemen
sebelum kita melakukan pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan.
Menurut George R. Terry perencanaan adalah: “planning is the
selecting and relating of fact and the making and using of assumption regarding
the future in the visualization and formulating of proposed activities believed
necessary to achieve desired result”.
Dalam pengertian tersebut bisa kita simpulkan
antara lain:
- Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan kongkret.
- Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
- Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.
Pada intinya perencanaan
dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah
organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut
dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu.
2. Fungsi
Perencanaan
Robbins dan Coulter menjelaskan fungsi dari
perencanaan sebagai berikut:
- Perencanaan sebagai Pengarah
Perencanaan merupakan upaya untuk meraih atau mendapatkan sesuatu
secara lebih terkoordinasi. Dalam hal ini perencanaan adalah sebagai pengarah
atau guide dalam usaha untuk mencapai tujuan secara lebih terkoordinasi dan
terarah.
2. Perencanaan sebagai Minimalisasi
Ketidakpastian
Pada dasarnya di dunia ini tidak ada yang tidak mengalami
perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi membawa ketidakpastian bagi
organisasi. Kadang perubahan tersebut sesuai dengan apa yang kita inginkan akan
tetapi tidak jarang perubahan tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita
inginkan. Ketidak pastian inilah yang harus diminimalisasikan, dengan adanya
perencanaan, ketidak pastian yang akan terjadi di kemudian hari diantisipasi
sebelumnya.
3. Perencanaan sebagai Minimalisasi
Pemborosan Sumber Daya
Setiap organisasi pasti membutuhkan sumber daya, dengan adanya
perencanaan, sebuah organisasi di awal sudah melakukan perencanaan mengenai
penggunaan sumber daya sehingga diharapkan tidak terjadi pemborosan dalam hal
penggunaan sumber daya yang ada sehingga organisasi tersebut bisa meningkatkan
tingkat efisiensinya.
4. Perencanaan sebagai Penetapan Standar
dalam Pengawasan Kualitas.
Perencanaan berfungsi sebagai penetapan standar dalam pengawasan
kualitas yang harus dicapai oleh organisasi dan diawasi pelaksanaannya dalam
fungsi pengawasan manajemen. Dalam perencanaan, perusahaan menentukan tujuan
dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam pengawasan,
perusahaan berusaha membandingkan antara tujuan yang telah ditetapkan dengan
realita di lapangan, dan mengevaluasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin
terjadi, sehingga bisa mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
memperbaiki kinerja perusahaan.
3. Persyaratan Perencanaan
Suatu perencanaan yang baik tentunya harus dirumuskan. Perencanaan
yang baik paling tidak memiliki berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu
faktual atau realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen, dan
komprehensif.
Faktual atau realistis. Artinya bahwa perencanaan yang akan
ditetapkan oleh organisasi harus sesuai dengan fakta dan kondisi tertentu yang
akan di hadapi oleh organisasi.Logis dan rasional. Artinya bahwa perencanaan
yang akan dirumuskan dapat diterima oleh akal (logis) dan rasional sehingga
dapat di dilaksanakan.
Fleksibel. Artinya bahwa perencanaan yang baik bersifat fleksibel
dan tidak kaku. Perencanaan tersebut harus bisa beradaptasi dengan
perubahan-perubahan yang terjadi dimasa mendatang.Komitmen. Perencanaan yang
baik harus merupakan dan melahirkan komitmen terhadap seluruh anggota
organisasi untuk dapat bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan organisasi. Komprehensif.
Artinya bahwa perencanaan yang baik harus menyeluruh dan mengakomodasi
aspek-aspek yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap organisasi.
Perencanaan yang baik tidak hanya terkait dengan satu bagian saja, akan tetapi
juga mempertimbangkan koordinasi dan integrasi dengan bagian lain dalam
organisasi tersebut.
4. Jenis
Perencanaan
Perencanaan mencakup banyak variasi antara lain:
(1) Misi atau Maksud (Mission atau Purpose)
Di dalam masyarakat, setiap entitas mempunyai peran sendiri.
Peranan tersebut kemudian menentukan misi atau maksud dari keberadaan mereka
dalam masyarakat tersebut. Kalau mereka tidak mempunyai misi atau maksud
keberadaan, maka entitas tersebut tidak akan mempunyai eksistensi dalam suatu
masyarakat. Misi entitas bisnis biasanya memproduksi dan/atau mendistribusikan
barang atau jasa ekonomis
(2) Tujuan
Tujuan merupakan hasil akhir dimana aktivitas atau kegiatan
organisasi diarahkan atau ditujukan. Tujuan merupakan rencana organisasi yang
paling dasar. Suatu organisasi secara keseluruhan mempunyai suatu tujuan,
kemudian bagian-bagian dalam organisasi tersebut juga mempunyai tujuan
masing-masing, akan tetapi tujuan dari masing-masing bagian tersebut harus
menyumbang atau mendukung tujuan organisasi secara keseluruhan.
(3) Strategi
Strategi merupakan rencana umum/pokok untuk mencapai tujuan
organisasi melalui alternatif pemilihan tindakan yang diperlukan dan alokasi
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
(4) Kebijakan
Kebijakan juga merupakan rencana karena merupakan pernyataan atau
pemahaman umum yang membantu mengarahkan pengambilan keputusan, khususna cara
berfikirnya bukan aksinya. Seringkali kebijakan merupakan pernyataan tidak
tertulis.
(5) Prosedur
Prosedur juga merupakan rencana karena menetapkan cara penanganan
suatu aktivitas di masa mendatang. Prosedur lebih mengarahkan tindakan,
bukannya mengarahkan cara berpikir. Prosedur menjelaskan secara detail
bagaimana suatu aktivitas harus dilakukan.
(6) Aturan
Aturan merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif,
dan harus dilakukan, atau tidak dilakukan. Aturan mengharuskan tindakan
tertentu yang spesifik dikerjakan, atau tidak dikerjakan, tergantung situasi
yang dihadapi. Aturan berkaitan dengan prosedur karena aturan mengarahkan
tindakan, tetapi tidak menyebutkan urutan waktu.
(7) Program
Program merupakan jaringan yang kompleks yang terdiri dari tujuan,
kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah-langkah yang harus dilakukan,
alokasi sumber daya dan elemen lain yang harus diakukan berdasarkan alternatif
tindakan yang dipilih. Biasanya modal dan anggaran dipakai untuk mendukung
program.
(8) Anggaran
Anggaran adalah merupakan rencana yang dinyatakan dalam
angka-angka. Anggaran disamping merupakan alat perencanaan, juga merupakan alat
pengendalian.
5. Proses Perencanaan
Proses perencanaan bisa dilihat pada bagan berikut:Proses
perencanaan dimulai dengan mempelajari lingkungan eksternal organisasi,
kemudian dilanjutkan dengan misi, turun lagi ke tujuan organisasi. Tujuan
organisasi merupakan kunci efektivitas organisasi.
Tujuan mempunyai beberapa fungsi:
(1) Tujuan memberikan dan menyatukan
arah kemana organisasi harus bergerak.
(2) Tujuan dan proses penetapan
tujuan akan mempengaruhi perencanaan.
(3) Tujuan dapat berfungsi sebagai
alat motivasi karyawan.
Berdasarkan tujuan organisasi, perencanaan dapat
dikelompokkan ke dalam 3 jenis perencanaan, yaitu:
(1) Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis merupakan rencana jangka panjang (lebih dari
5 tahun) untuk mencapai tujuan strategis. Fokus perencanaan ini adalah
organisasi secara keseluruhan. Rencana strategis dapat dilihat sebagai rencana
secara umum yang menggambarkan alokasi sumberdaya, prioritas, dan langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan strategis biasanya
ditetapkan oleh manajemen puncak.
(2) Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, yaitu
untuk melaksanakan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana ini
mempunyai jangka waktu yang lebih pendek (1 – 5 tahun) dibandingkan dengan
rencana strategis. Perencanaan taktis biasanya di buat oleh manajemen puncak
dan manajemen menengah.
Tujuan taktis biasanya diturunkan dari tujuan strategis. Sebagai
contoh, suatu perusahaan mempunyai rencana strategis menstabilkan suplai bahan
baku. Rencana taktis kemudian dikembangkan melalui pembelian bahan baku dari
perusahaan pensuplai bahan baku.
(3) Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional diturunkan dari perencanaan taktis,
mempunyai fokus yang lebih sempit, jangka waktu yang lebih pendek (kurang dari
1 tahun) dan melibatkan manajemen tingkat bawah.
Ada 2 jenis rencana operasional:
a.
Rencana Tunggal (sekali pakai)
Rencana tunggal adalah rencana yang dilakukan sekali pakai,
sebagai contoh ketika perusahaan merencanakan ekspansi, pembuatan pabrik baru,
penarikan tenaga kerja baru dan lainnya.
b.Rencana Standing
Rencana standing adalah rencana yang bisa dipakai berulang-ulang.
Rencana standing bisa menghemat waktu dan tenaga karena rencana ini bisa
diterapkan pada situasi yang sama.
6. Perencanaan Situasional
Perencanaan situasional merupakan perencanaan yang memasukkan
alternatif perencanaan yang berbeda. Dapat dikatakan perencanaan situasional
adalah perencanaan cadangan, apabila rencana A tidak berhasil karena adanya
sebab-sebab tertentu maka rencana B dapat dilaksanakan.
Tahap pertama adalah melakukan perencanaan seperti biasanya, yang
kemudian dikembangkan dengan mempertimbangkan kejadian-kejadian situasional.
Dalam tahap kedua, perencanaan dilaksanakan, kejadian situasional secara formal
diidentifikasikan/dirumuskan. Indikator kejadian situasional
dirumuskan/ditentukan. Jika indikator tersebut menunjukkan terjadinya kejadian
situasional, alternatif rencana situasional dilakukan. Jika tidak ada kejadian
situasional, perencanaan yang semula yang dilakukan.
Kejadian situasional yang dipilih merupakan kejadian yang
diperkirakan mempunyai efek (dampak) yang paling serius terhadap pelaksanaan
rencana organisasi. Perencanaan situasional terutama bermanfaat untuk
organisasi dengan lingkungan yang dinamis, dimana ketidakpastian dan perubahan
merupakan fenomena yang umum dalam lingkungan tersebut.
7. Beberapa Alat Bantu Bagi Perencanaan
Beberapa alat analisis atau model yang bisa
dipergunakan untuk membantu proses perencanaan antara lain Bagan Arus (Flow
Chart), Bagan Gantt (Gantt Chart) dan Jaringan PERT (PERT Network)
(1) Perencanaan dengan Flow Chart
Pendekatan Flow Chart ini biasanya dipakai oleh mereka yang
mendalami teknik komputer, teknik atau sistem informasi. Namun pendekatan ini
bisa juga dipakai dalam dunia manajemen. Flow Chart adalah model grafis yang
menunjukkan model sistem yang menggambarkan kejadian yang berkesinambungan dan
keputusan ya atau tidak.
Contoh Flow Chart untuk pembelian buku bacaan
(2) Penjadwalan Melalui Gantt Chart
Penjadwalan adalah salah satu bagian penting dalam perencanaan.
Ketika kegiatan organisasi begitu banyak dan berkesinambungan satu dengan yang
lainnya, Gantt Chart pada dasarnya membantu manajer untuk dapat mengaturnya
melalui proses penjadwalan. Jadi Gantt Chart adalah teknik penjadwalan secara
grafis atas berbagai rencana kegiatan.
Contoh Gantt Chart
(3) Perencanaan dengan PERT
PERT adalah singkatan dari Program Evaluation and Review
Technique. PERT merupakan alat Bantu perencanaan melalui penjadwalan dan
penggambaran rencana kerja secara kronologis dan berkelanjutan bagi pekerjaan
yang sifatnya tidak rutin, berskala besar maupun kompleks.
Ada 4 konsep yang harus di pahami dalam PERT
yaitu:
a. Event atau
kejadian
Indikator dari performa pekerjaan baik sebelum maupun sesudah
pekerjaan dilakukan sekaligus juga menunjukkan apakah suatu pekerjaan lain
dapat dilakukan atau sebaliknya berdasarkan indikator ini.
b. Activity atau
kegiatan
Bagian dari berbagai pekerjaan yang sedag dalam pengerjaan dari
keseluruhan pekerjaan yang berkesinambungan.
c. Time atau waktu
Menunjukkan perkiraan waktu pengerjaan dari keseluruhan kegiatan
sebagaimana diatur dalam jaringan PERT.
d. Critical Path
atau indikator kritis
Menunjukkan waktu kritis bagi pengerjaan
kegiatan dalam kerangka path yang dapat diterima atau menunjukkan batas
toleransi akan suatu pekerjaan yang dilaksanakan.
8. Hambatan dalam
perencanaan
Perencanaan dan penetapan tujuan mempunyai kemungkinan hambatan.
Selain itu, sering pula pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan yang
direncanakan. Keadaan ini bisa timbul karena:
(1) Kurang
pengetahuan tentang organisasi;
(2) Kurang
pengetahuan tentang lingkungan;
(3)
Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif;
(4)
Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang;
(5) Biaya;
(6) Takut
gagal;
(7) Kurang
percaya diri;
(8) Ketidak
sediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif.
Menurut Stoner James (1988) ada 2 jenis hambatan utama terhadap
pengembangan rencana yang efektif. Pertama, adalah perlawanan internal
para calon perencana terhadap penetapan sasaran dan penyusunan rencana untuk
mencapainya. Kedua, yang terdapat di luar perencana, yaitu keengganan dan
menolak rencana yang membawa perubahan dalam organisasi.
9. Cara mengatasi
hambatan
Beberapa cara untuk mengatasi hambatan dalam
perencanaan:
(1)
Melibatkan para pegawai,
terutama mereka yang terkena pengaruh dalam proses perencanaan.
(2)
Memberikan banyak informasi
kepada para pegawai tentang rencana dan kemungkinan akibat-akibatnya sehingga
mereka memahami perlunya perubahan, manfaat yang diharapkan dan apa yang
diperlukan untuk pelaksanaan yang efektif.
(3)
Mengembangkan suatu pola perencanaan dan
penetapan yang efektif, suatu “track record” yang berhasil mendorong
kepercayaan kepada para pembuat rencana serta menyebabkan rencana baru tersebut
diterima.
(4)
Menyadari dampak dari
perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap para anggota organisasi dan
memperkecil gangguan yang tidak perlu.
0 on: "PENGERTIAN PERENCANAAN"